PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERORIENTASI KEARIFAN LOKAL (TRADISI BEBUBUS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS IV PADA PELAJARAN IPAS SDN 02 BANDOK TAHUN PELAJARAN 2023/2024

ROSITA, ROSITA (2023) PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERORIENTASI KEARIFAN LOKAL (TRADISI BEBUBUS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS IV PADA PELAJARAN IPAS SDN 02 BANDOK TAHUN PELAJARAN 2023/2024. undergraduate thesis, Universitas Hamzanwadi.

	Text 4. ABSTRAK PUBAS.pdf Download (489kB)
	Text BAB I-III ROSITA.pdf Download (693kB)
	Text SKRIPSI ROSITA.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Rosita. Pengembangan Bahan Ajar Berorientasi Kearifan Lokal (Tradisi Bebubus) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas IV Pada Pelajaran IPAS SDN 02 Bandok Tahun Pelajaran 2023/2024. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Hamzanwadi. Pembimbing : (1)Mijahamuddin Alwi, M.Pd. dan (2) Dina Fadilah, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pengembangan bahan ajar berorientasi kearifan lokal yang dikembangkan dalam bentuk buku ajar pada materi IPAS sekolah dasar serta mengetahui efektivitas bahan ajar terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian research and development (R&D) dengan mengadaptasi model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 tahapan. Tahapan awal analisis (analyze) dilakukan dengan menganalisis kebutuhan siswa serta CP dan TP yang akan digunakan pada bahan ajar, perancangan (design) dilakukan dengan menyusun bahan ajar yang disesuaiakn dengan kebutuhan siswa, pengembangan (development) dilakukan dengan validasi produk oleh ahli serta revisi sesuai saran, implementasi (implementation) dilakukan dengan menerapkan bahan ajar kepada siswa, dan tahapan terakhir adalah evaluasi (evaluation) yang bertujuan mengetahui kelemahan bahan ajar kemudian dilakukan perbaikan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 02 Bandok sebanyak 24 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah rumus skala lima untuk validasi bahan ajar. Hasil validasi tim ahli menunjukkan produk layak digunakan. Perolehan nilai rata-rata ahli bahasa 4,28, serta ahli materi 4,90. Respon siswa terhadap bahan ajar yang dikembangkan mencapai 91,7% dengan kategori sangat merespon. Sementara hasil pretest berpikir kreatif dengan persentase 12,5%mengalami peningkatan pada posttest berpikir kreatif dengan perolehan persentase 87,5% dengan peingkatan 75% dengan kategori cukup meningkat. Sementara perolehan Ngain score sebanyak 0,64 dengan kategori sedang. Sedangkan untuk persentase n gain yaitu 64% dengan kategori cukup efektif. Hal ini menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan dianggap layak untuk digunakan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada proses pembelajaran.

Actions (login required)

View Item